Parkir di Bandara Sultan Hasanuddin Kini Pakai Uang Elektronik

Makassar, Sobat - Seperti Soekarno Hatta, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar kini memberlakukan sistem loket pembayaran parkir distingtif menggunakan uang elektronik.
Sistem tersebut mulai berlaku sejak Sabtu (5/1). Karena masih tahap awal, sistem pembayaran elektronik ini belum diberlakukan dalam semua loket yang berjumlah enam.
1. Berlaku di sebagian loket
General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Wahyudi mengatakan, terdapat enam loket pembayaran parkir dalam gerbang keluar. Pembayaran dengan uang elektronik berlaku dalam tiga loket, biarpun tiga loket lainnya masih dapat menggunakan pembayaran tunai.
Pengguna jasa bandara tetap mengambil karcis saat masuk ke pelataran atau parkir. Karcis terus diserahkan beserta kartu uang elektronik kepada petugas yang berjaga dekat gerbang saat hendak keluar. Jumlah uang jauh didalam kartu otomatis terpotong berimbang nominal tarif parkir yang tertera.
"Hal ini dilakukan untuk mempergesit metode transaksi di pintu gerbang keluar Bandara Internasional Sultan Hasanuddin,” kata Wahyudi melantasi siaran pers, Sabtu (5/1).
2. Kebijakan diterapkan bertahap
Wahyudi menjelaskan, sistem pembayaran bersama uang elektronik akan diberlakukan secara bertahap. Jika memungkinkan, kebijakan ini akan berlaku sepenuhnya demi seluruh loket pembayaran, namun hal ini akan lebih dulu dievaluasi berkala.
Pada tahap awal, pembayaran parkir dengan sistem khusus berlaku bagi kartu uang elektronik ketimbang Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BCA. Masyarakat yang hendak beraktivitas di bandara diharapkan memperhatikan kebijakan baru ini.
"Tetap ada loket yang melayani pembayaran tunai. Jadi bertahap dulu, kita lihat dulu terus kita akan evaluasi hal ini,” ujar dia.
3. Lebih dulu diterapkan dempet jalan tol Makassar
Sistem pembayaran demi uang elektronik bukan kali terpenting diterapkan atas sarana dan fasilitas publik antara Makassar. Sebelumnya, sistem yang serupa berlaku atas sembilan ruas jalan tol se-Makassar. Pembayaran demi kartu uang elektonik berlaku seratus persen sejak 10 November 2018, selesai diterapkan bertahap mulai 2017.
Direktur PT Bosowa Marga Nusantara beserta Jalan Tol Seksi Empat (BMN-JTSE) Anwar Toha selaku pengelola tol Makassar mengatakan, uang elektronik membantu efisiensi. Yakni memangkas durasi transaksi, sesampai-sampai menurunkan penumpukan kendaraan hadapan gerbang loket pembayaran. Dampak benarnya, pengguna tol dapat merasakan kemudahan hadapan dalam bertransaksi.