Eks Persebaya Surabaya Tinggal Menunggu Waktu Diglobalkan Sebagai Pemain Terengganu FC

Terengganu FC akan segera mengglobalkan pemain asing kelima mereka terdalam waktu mepet, yakni mantan gelandang Persebaya Surabaya asal Mali, Makan Konate. Pekan ini diyakini jadi momen pengenalan Konate.
Pemain yang sudah membawa Persib Bandung menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2014 itu telah menjalani masa karantina dekat Malaysia. Konate pun memerankan pemain asing kelima yang dihadirkan Terengganu musim ini.
Sebelumnya, Terengganu lebih dahulu mengenalkan David da Silva, yang juga mantan Persebaya. Striker asal Brasil terhormat lebih dulu memutuskan hengkang pada kompetisi Indonesia, karena tidak ada kejelasan soal Liga 1.
Dikutip dari MyMetro, sumber dalam klub telah membeberkan bahwa negosiasi antara pihak Terengganu maka pemain berjalan demi baik. Segalanya diharapkan berjalan tokcer antara kedua pihak, maka Konate mau diperkenalkan pekan ini.
Terengganu akan tampil pada Piala AFC 2021 beserta mereka telah menyandang sederet pemain jauh akan cukup terpandang. Mereka antara lain stoper asal Filipina, Carli de Murga, Petrus Shitembi mengenai asal Namibia, beserta eks gelandang Aston Villa, Chris Herd.
Konate sendiri tidak asing bagi publik sepakbola Malaysia, karena ia tahu mempercakap T-Team hadapan 2016, dipindahkan dampak pelatih Rahmad Darmawan. Gelandang asal Bamako ini awalnya ingin setia hadapan Persebaya, namun situasinya tidak mendukung.
“Selama delapan bulan saya di Indonesia. Tidak ada pemberitahuan soal kompetisi sampai saat ini. Saya tidak bisa lebih lama lagi menunggu,” menyibaknya cukup Desember lampau mengenai keputusan demi hengkang dari Green Force.
“Jujur, keputusan ini sulit. Saya sudah telanjur menjanjikan trofi juara kepada Persebaya. Tetapi, situasi bersama kondisi tidak memungkinkan. Saya harus lanjutkan perjalanan. Insyaallah suatu saat saya kembali.”
“Pada tim pelatih, rekan-rekan pemain, saya sampaikan terima kasih atas kebersamaan selama ini. Saya mohon maaf perlu meninggalkan tim akan begitu kuat ikatan kekeluargaan selanjutnya persaudaraan. Saya pasti ingat, selanjutnya tak buat lupa. Begitu juga dengan manajemen selanjutnya bonek.”