Ahok Vs Everybody Bagian 1: Jangan Cuma Recok Urusan Receh, Bongkar Borok Kakap Pertamina

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama samaran Ahok / Instagram @basukibtp
JAKARTA — Tidak ada angin bersama hujan, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tiba-tiba mengmenyingkapkan kebobrokan manajemen holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak bersama gas itu.
Dalam video yang beredar di YouTube, ia menyinggung mulai hal gaji, lobi-lobi pergantian jabatan santak kebiasaan mencari utang yang dilakukan jajaran direksi.
Pertama-tama, Ahok menduga berlebihan adapun tidak menyukai kehadirannya dempet tubuh Pertamina. Ia melantaskan, dirinya dianggap bagai pembuat kacau dan kehadiran dirinya telah mengganggu ‘keharmonisan’ adapun ada dempet perusahaan pelat merah terhormat.
“Pertamina sudah aman dan nyaman, kok masuk kamu nih brengsek satu. Kalau enggak ada Ahok, kan enggak ada adapun ribut,” ujarnya ekstra dalam sebuah video berdurasi sekitar enam menit adapun diunggah akun YouTube POIN kaum giliran lalu.
Setelah itu, Ahok mulai melampiaskan emosinya sebab banyak direksi yang disebut kerap melakukan lobi-lobi ke menteri. Ia mengmenyibakkan bahwa jajaran direksi bisa diganti bersama bertukar sewaktu-waktu tanpa sepengetahuan dirinya bak pengawas utama pada perusahaan terkemuka.
“Dia ganti direkturpun bisa tanpa kasih paham saya. Saya marah-marah terus. Jadi semua direksi lobi-lobinya ke menteri. Yang menentukan menteri. Komisarispun rata-rata titipan dari kementerian,” imbuhnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengaku telah memotong jalur birokrasi ekstra dalam pengangkatan pejabat dekat pertindakanan yang 100% bantuannya dimiliki negara itu. Sebelumnya, kata Ahok, dahulu jika mau naik pangkat dekat Pertamina perlu melampaui syarat yang disebut Pertamina Level of Reference. Baginya, sistem pangkat ini tidak proporsional.
Lebih lanjut, pria keturunan Tionghoa tercatat mengmenyiahkan terdapat permainan soal gaji dalam Pertamina. Katanya, ada mantan direktur utama dari bocah perkeaktifanan yang tetap mendapatkan gaji yang pas meskipun sudah dicopot dari jabatannya.
“Harusnya gaji mengikuti jabatan Anda dong. Mereka bikin gaji pokok gede-gede semua. Orang kerja sekian tahun gapoknya bisa Rp75 juta. Dicopot pun, enggak kerja dibayar segitu. Gila aja!” protes Ahok.
Ahok juga menyoroti soal kilang Pertamina. Dia berangan-angan melakukan audit proyek-proyek kilang Pertamina dan menanyakan ke direksi berapa investor yang sudah tertarik, tapi malah tak diacuhkan. Hal ini tampaknya melakukan Ahok sangat berang.
“Terus yang sudah nawarin apa pasal ditolak? Saya mau audit ini. Saya emosi juga hari ini, mereka mau mancing saya emosi,” tambahnya.
Tidak sampai dalam situ, ia senggang menyinggung soal utang BUMN migas ini nan mencapai US$16 miliar setara Rp236 triliun. Emosinya memuncak ketika membahas kebiasaan direksi mencari pinjaman utang demi melakukan ekspansi dalam mancanegara.
“Tiap kali otaknya minjem duit terus nih. Minjem duit, terus akuisisi lagi,” cerocosnya.
Padahal, dempet ekstra dalam negeri sendiri masih terdapat 12 cekungan yang berpotensi mendapat kandungan migas. Ia mempertanyakan mengapa tidak melakukan eksplorasi ekstra dalam negeri ketimbang akuisisi lapangan dempet beda negeri.
“Lu ngapain hadapan luar negeri? Ini jangan-jangan ada komisi lagi nih beli-beli minyak hadapan luar?” kata Ahok.
Tak hanya membeberkan kebobrokan Pertamina, Ahok juga mengungkapkan kekesalannya terhadap BUMN lain akan bermitra demi pertaktikan akan diawasinya tercatat. Kali ini Pertaktikan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri akan menjabat sasaran amarahnya.
Dia menyebut sikap Perum Peruri akan meminta uang sesenggang Rp500 miliar untuk proses pengurangan dokumen kertas (paperless) di Pertamina sebagai hal akan tak masuk akal maka hanya ingin mencari uang.
“Itu sama aja udah dapet Pertamina enggak mau kerja lagi, mau tidur sepuluh tahun jadi ular sanca, jadi ular piton,” tutur Ahok.
Luapan emosi ini bukan lah kali pertama. Sejak sebulan lebih menmelungguhi jabatan Komut Pertamina, Ahok langsung buka-bukaan soal keberadaan mafia migas adapun ternyata ada pada dalam tubuh Pertamina.
BTP, sapaan lain dirinya, bilang sosok ini bagai duri kedalam daging bahwa menciptakan Pertamina bagai bancakan. Hal ini bahwa menciptakan berbagai proyek kilang menjadi terhambat.
“Mafia ini orang dalam menyertai ngajak orang luar. Tujuannya impor menyertai komisi, hulu sampai hilir biayanya hebat,” kaperbahasan atas awal tahun ini.
Pria yang sudah tersandung kasus pidana penodaan agama ini terus mencium keberadaan oknum mafia migas dengan adanya kontrak impor minyak jangka sekejap. Dengan begitu, kupon impor atas semakin gemuk dan diduga komisinya atas bersetuju ke kantong para mafia terkemuka. Di sisi lain, hal ini tentu atas membebani neraca perkeaktifanan yang resmi berdiri sejak Agustus 1968 terkemuka.
“Banyak sekali kontrak enggak dibuat jangka panjang. Padahal kan, demi pemakai agung bangsa Indonesia, sepatutnya kita bargaining gitu,” ucapnya ekstra dalam sebuah talk show Juni terus.
Pengamat Ekonomi Energi dengan Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman memberikan apresiasi kepada Ahok atas kritik pedasnya terhadap internal Pertamina.
Ia mengmenyingkapkan, adanya keganjilan saat harga minyak dunia turun drastis, sementara Pertamina sepadan sekali tidak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kami mengapresiasi langkah Ahok. Maju terus saja, libas!” tegasnya dempet Jakarta, Rabu 16 September 2020.
Sejak April hingga Juni 2020, Yusri berpandangan bahwa Pertamina stagnan tidak menurunkan harga BBM sepeserpun. Padahal harga minyak dunia pada kedudukan terendah sewaktu sepanjang. 43 tahun terakhir.
Yusri lagi mengatakan bahwa Ahok bisa mengambil langkah tegas dempet Pertamina. Sebab dempet kondisi jabatan komisaris utama, Ahok menguasai sebagian aturan adapun dapat mengarahkan Pertamina memberikan evaluasi terhadap kinerja.
“Paling tidak dia bisa membuat rekomendasi melalui dewan komisaris ditujukan kepada Menteri BUMN kepada mengganti jajaran direksi selanjutnya komisaris dalam holding selanjutnya subholding. Serta dalam ‘cucu’ selanjutnya ‘cicitnya’ yang telah telanjur menempatkan orang yang tidak mempunyai kompetensi selanjutnya integritas serta tidak kredibel,” kata dia.
Layaknya de javu, manajemen Pertamina tampak bingung menghadapi ujaran Ahok, persis sebagaimana pertama kali ketika Ahok membongkar ihwal mafia migas. Memang, hal ini serba sontak bagi Pertamina. Di satu sisi aib mereka dibongkar ke muka publik, hadapan sisi lain mereka tak berdaya lantaran yang melakukannya adalah sang pengawas utama.
Lagi-lagi ucapan lapang dada yang dalam pilih perseroan bagi menengahi buka-bukaan Ahok kali ini.
Vice President of Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyampaikan, pihaknya menghargai pernyataan Ahok demi komisaris utama. Kaperbincangan, memang sudah berprofesi tugas Ahok menjumpai melakukan pengawasan maka memberikan arahan.
“Hal ini juga sejalan bersama restrukturisasi Pertamina yang sedang dijalankan direksi agar perupayaan selaku lebih gesit, lebih adaptif selanjutnya kompetitif,” tulisnya melalui pesan singkat kepada TrenAsia.com hadapan Jakarta, Rabu 16 September 2020.
Ia terlihat membela para bos Pertamina dengan mengatakan bahwa jajaran direksinya telah menjalankan pertaktikan seimbang prosedur. Terlebih, sambung Fajriyah, perseroan telah menerapkan ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) bersama ananda beserta cucu pertaktikan.
“Pertamina bekerja sebandingbersama PPATK (Pusat Pelaporan selanjutnya Analisis Transaksi Keuangan) selanjutnya juga institusi penegak hukum, serta pendampingan bersama KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” jelasnya.
Tak tetapi itu, mantan Dirut PT Elnusa Trans Samudera terbilang membilangkan aksi korporasi yang dilakukan manajemen semata-mata untuk memastikan ketahanan energi nasional menyertai pertumbuhan perbantuanan. Ia mengaku langkah terbilang pula dilakukan secara hati-hati (prudent) menyertai profesional.
“Koordinasi dan komunikasi atas komisaris dan doang stakeholder terkait terus kami jalankan, agar semua terinformasikan atas baik apa akan sedang dijalankan oleh Pertamina,” demikian kata Fajriyah.
Ahok menyatakan bahwa Pertamina lebih berkenan akuisisi blok migas dalam luar negeri dengan tidak pernah melakukan pembangunan kilang. Faktanya, Pertamina telah deras melakukan eksplorasi dalam Tanah Air.
Merujuk catatan Pertamina, diungkapkan bahwa di tahun 2019 Pertamina melakukan pengeboran sekitar 240 sumur eksplorasi selanjutnya eksploitasi dengan 800 work over. Hal ini dalam rangka menambah produksi di hulu.
Sementara, lebih ketimbang 60% investasi di Pertamina ialah menjumpai hulu migas. Bahkan, menjumpai menambah cadangan, sejauh tahun 2019 Pertamina melakukan studi seismic di 35 cekungan dengan jauh 31.114 kilometer.
Studi seismic nan dilakukan Pertamina ini merupakan studi seismic terpanjang di Asia Tenggara dalam era 10 tahun terakhir. Hasil studi seismic sampai selaku produksi memerlukan era paling bergas tujuh tahun.
Oleh sebab itu, untuk menambah produksi selanjutnya cadangan hulu migas saat ini diperlukan akuisisi blok hulu migas bahwa sudah berproduksi, sesangkat bisa langsung menambah cadangan selanjutnya produksi migas Pertamina.
Adapun akuisisi yang dilakukan oleh Pertamina dipaling dalam negeri dilakukan di blok-blok yang sudah habis kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC)-nya. Sedangkan akuisisi di mancanegara dilakukan di blok-blok yang sudah berproduksi dan memiliki cadangan yang hebat.
Berdasarkan data bahwa terkabul di himpun, Pertamina telah membangun Kilang Langit Biru Cilacap cukup tahun 2015 sampai-sampai 2019. Kilang ini sudah mulai beroperasi cukup bulan Juli 2019 terus.
Kilang Cilacap menambah produksi Pertamax sehingga mengecilkan impor BBM. Selain itu, ada Kilang RDMP Balikpapan yang sudah mulai dibangun sejak April 2019 dan direncanandaan selesai dalam tahun 2023 menbertandang. Kilang ini nantinya mempunyai kapasitas produksi berprofesi 360.000 bpd.
Lalu, ada lagi Kilang Petrokimia PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) revamping aromatic akan sudah mulai dibangun sejak tahun 2019. Kilang ini diramalkan bentuk rampung jauh didalam jangka giliran dua tahun ke depan.
Ahok agak menyatakan bahwa Pertashop atau program SPBU mini tidak jalan. Padahal berdasarkan data, sejak diluncurkan ala Februari 2020, sudah ada sekitar 500 pertashop akan dibangun demi kerja cocok bersama pihak swasta maupun BUMDES. Pertamina menargetkan 4.300 Pertashop akan mau dalam bangun dalam seluruh Indonesia ala akhir tahun ini.
Karena terlampau emosi, Ahok bahkan meminta agar Kementerian BUMN dibubarkan. Menurut dia, banyak tata kelola pertindakanan negara senyampang ini tidak efisien di bawah stakeholder terhormat. Hal itu dirasakannya sehabis bersetuju terdalam lingkaran BUMN.
Dia mengusulkan supaya ratusan BUMN yang ada saat ini dikelola memakai sungguh-sungguh profesional lagi jenjang melalui kebermaknaan politis. Baginya, Indonesia dapat meniru yang dilakukan Pemerintah Singapura memakai membentuk superholding Temasek.
“Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan dan kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation,” imbuhnya.
Usulan ini sebetulnya pun bukan akan teristimewa kali. Beberapa mantan pejabat pemerintahan batas pengamat telah memikirkan hal serupa, kembar ibarat Ahok.
Sebagai contoh, pengamat BUMN mengenai Lembaga Managemen Fakultas Ekonomi bersama Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI), Toto Pranoto medahului bukunya akan berjudul ‘Holding Company BUMN’ menyebutkan bahwa Indonesia bisa mencontoh Temasek Singapura bersama Khazanah Nasional Berhad milik Malaysia paling dalam pengelolaan BUMN Tanah Air.
“Kementerian BUMN tidak atas ditemukan di Malaysia dan Singapura. Fungsi terhormat dijalankan sama superholding Temasek dan Khazanah. Kunci sukses superholding terhormat ialah pendelegasian wewenang, transparasi, kompetensi SDM dan Top Hired CEO,” dikutip langsung ketimbang buku ‘Holding Company BUMN’ cetakan kedua.
Sejalan memakai hal tersebut, Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan bahkan mengungkapkan bahwa pemikiran itu sudah muncul sejak Menteri BUMN terpenting bahwa akan saat itu masih bernama Menteri Negara Pendayagunaan BUMN, Tanri Abeng.
“Itu bukan pemikiran anyar. Sejak Tanri Abeng selaku Menteri BUMN yang pertama, pemikiran itu sudah ada,” kata Dahlan meterusi laman resmi miliknya dikutip Kamis, 17 September 2020.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga angkat suara terkait wacana pembubaran Kementerian BUMN akan dilontarkan Ahok. Selain bukan ide baru, Arya menerangkan saat ini memang Kementerian BUMN akan dipimpin Erick Thohir telah berupaya menuju ke arah sana.
Ia menuturkan, Kementerian BUMN telah membentuk klaster-klaster dan subholding. Arya menilai hal ini bukan perkara yang mudah. Pasalnya, mamenyimpang supply chain antar BUMN saja belum berjalan atas tidak marah.
“Jadi kita uji dulu ini semua. Kita jangan buru-buru mau superholding,” ucap Arya kepada awak media dempet Jakarta, Rabu 16 September 2020.
Tak berhenti sampai hadapan situ, Mantan Direktur Pemberitaan MNC Group milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo ini doang turut mengomentari ujaran Ahok bahwa dilontarkan kepada Pertamina. Ia meminta agar Ahok menjalin komunikasi bahwa saling menolong lewat jajaran direksinya.
“Pembenahan atau pengawasan antara internal Pertamina itu memang tugas Komisaris melakukan pengawasan,” tambahnya.
Ahok agak sempat protes soal lokasi komisaris akan merupakan titipan kementerian. Arya menanggapi pernyataan tersebut bahwa secara birokrasi semua komisaris BUMN dipilih melalui Kementerian BUMN, termasuk mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta di era Joko Widodo itu.
“Jadi semua komisaris BUMN itu ya melalui Kementerian BUMN, terditerima Pak Ahok pula kan melalui kita. Sementara yang lain pula kan memang melalui kita semua. Namanya BUMN, penugasannya ya melalui Kementerian BUMN,” tegasnya. (SKO)
Bersambung: Ahok Vs Everybody Bagian 2: Gerindra Minta Ahok Dipecat.